Buat Sendiri Aplikasi Facebook-mu! (No Programming Skill Required)

Buat Sendiri Aplikasi Facebook-mu! (No Programming Skill Required)

Facebook,  pasti semua anak UI mengetahui jejaring sosial yang satu ini dan hampir bisa dipastikan sebagian besar anak UI juga memiliki akunnya. Namun pertanyaannya berapa banyak dari kita yang sudah mendalami fitur – fitur yang disediakan oleh Facebook? Mungkin kita tak lebih dari sekedar user yang hanya memanfaatkan fasilitas yang terlihat saja seperti Wall, Photo, Games dsb.

Sekarang daripada kita cuma menjadi user biasa mari kita mencoba menjajal Facebook API (Application Programming Interface). Apa itu Facebook API? Facebook API adalah suatu fitur yang diberikan oleh Facebook kepada Developer aplikasi untuk mengembangkan aplikasinya yang kemudian dapat dipergunakan dalam halaman Facebook. Contohnya seperti game FarmVille, Travian atau Mafia Wars yang biasa kita mainkan. Nah, aplikasi seperti itu dikembangkan dengan menggunakan Facebook API.

Kali ini kita akan mencoba menggunakan Facebook API untuk mengupdate status di Wall Facebook kita. Mungkin kita sering melihat update status teman misalnya “via Mobile Web”“via Blackberry”, “via Android” dan sebagainya. Namun, apakah kita bisa membuat update status seperti itu, misalnya “via Markas Besar” atau “via Fakultas Teknik UI”? Jawabannya adalah YA. Namun, apakah kita membutuhkan kemampuan programming untuk dapat melakukan hal tersebut? Jawabannya YA dan TIDAKYA bila kita ingin membangun aplikasi sekelas Facebook for Blackberry atau Facebook for Android. Namun apabila kita hanya ingin mengupdate status maka kita TIDAK membutuhkan kemampuan Programming sama sekali.

http://www.anakui.com/buat-sendiri-aplikasi-facebook-mu-no-programming-skill-required/
Apa itu API ?

Apa itu API ?

API (Application Programming Interface) adalah sekumpulan perintah, fungsi, dan protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu. API memungkinkan programmer untuk menggunakan fungsi standar untuk berinteraksi dengan sistem operasi lain. -Wikipedia


Dalam contoh sederhana, dibutuhkan setidaknya ribuan system calls per detik. Oleh karena itu Kebanyakan programmer membuat aplikasi dengan menggunakan Application Programming Interface(API). Dalam API itu terdapat fungsi-fungsi/perintah-perintah untuk menggantikan bahasa yang digunakan dalam system calls dengan bahasa yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti oleh programmer. Fungsi yang dibuat dengan menggunakan API tersebut kemudian akan memanggil system calls sesuai dengan sistem operasinya. Tidak tertutup kemungkinan nama dari system calls sama dengan nama di API.
Gambaran cara kerja API
Keuntungan memprogram dengan menggunakan API adalah:
  • Portabilitas. Programmer yang menggunakan API dapat menjalankan programnya dalam sistem operasi mana saja asalkan sudah ter- install API tersebut. Sedangkan system callberbeda antar sistem operasi, dengan catatan dalam implementasinya mungkin saja berbeda.
  • Lebih Mudah Dimengerti. API menggunakan bahasa yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti daripada bahasa system call. Hal ini sangat penting dalam hal editing dan pengembangan.

API Network
System call interface ini berfungsi sebagai penghubung antara API dan system call yang dimengerti oleh sistem operasi. System call interface ini akan menerjemahkan perintah dalam API dan kemudian akan memanggil system calls yang diperlukan.
Untuk membuka suatu file tersebut user menggunakan program yang telah dibuat dengan menggunakan bantuan API, maka perintah dari user tersebut diterjemahkan dulu oleh program menjadi perintah open(). Perintah open() ini merupakan perintah dari API dan bukan perintah yang langsung dimengerti oleh kernel sistem operasi. Oleh karena itu, agar keinginan userdapat dimengerti oleh sistem operasi, maka perintah open() tadi diterjemahkan ke dalam bentuk system call oleh system call interface. Implementasi perintah open() tadi bisa bermacam-macam tergantung dari sistem operasi yang kita gunakan.
Ada banyak penyedia layanan API, seperti contohnya Info Cuaca, kita bisa membuat aplikasi tentang cuaca yang selalu update, dan data yang di ambil dari API penyedia layanan. Berikut 5 penyedia layanan API info cuaca yang bisa digunakan untuk membuat wheater apps API.

https://wirasetiawan29.wordpress.com/2014/08/17/apa-itu-api/
Bagaimana menjadi seorang Android Developer

Bagaimana menjadi seorang Android Developer

Artikel kali ini seperti menceritakan jalan hidup saya  bagaimana saya menjalani hidup sebagai android developer, (njuk melow ~) Baiklah kali ini artikelnya tentang mengenai tahapan seseorang untuk belajar android development, saya akan share dari pengelaman saya selama ini apa saja yang saya lakukan.

1. Belajar Java
Java adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk development android apps secara native, selain itu bisa juga menggunakan bahasa pemrograman lain misal Javascript dan apps dicompile menggunakan javascript library semacam phonegap, sebelumnya saya pernah juga menggunakan phonegap untuk membuat apps android, namun saya memiliki pengalaman buruk dalam code mengcode javascript sehingga memutuskan pindah menggunakan java saja, dan alhasil sampai sekarang tidak pernah kembali lagi ke javascript. Jika kamu termasuk orang yang dibuat bingung pada bagian “dengan bahasa apa saya harus membuat apps android saya ? native atau hybrid ?” sampai sekarang saya tetap menyarankan Native adalah yang terbaik, gunakan java.
Untuk materi java sendiri kamu harus paham mulai dari OOP sampai class2 umum yang ada dijava misal List, Map dan lain2.

2. Pahami arsitektur android (design pattern, komponen)
Kenali apa itu android, website resminya memiliki informasi yang sangat berlimpah, mulai dari materi training, sampai materi untuk design apps android. Kalian harus mengerti untuk membuat apps android itu ada aturannya misal design, apps terdiri dari apa saja komponennya, bentuk buttonnya seperti apa, kemudian kapan menggunakan tab layout kapan menggunakan navigation drawer. Untuk best practices android development bisa dibaca disini

3. Gunakan Android Studio sebagai IDE
“Kenapa android studio ? koq nggak eclipse mas ?” melihat perkembangan saat ini, Android Studio saat ini sudah menjadi official IDE untuk Android Development cek, kemudian library yang dikembangkan oleh developer diluar sana sekarang sudah banyak yang menggunakan gradle, jadi kalo mau make librarynya tinggal tambahkan url gradlenya, jarang yang menyediakan .jar atau project library, kalaupun ada project library secara default tidak akan bisa langsung digunakan di eclipse, karena perbedaan structure.

4. Baca tutorial,ikut course, ikut group android programming
Yak membaca tutorial, misal di AndroidHive yak, tidak bisa saya pungkiri bahwasannya saya banyak belajar dari androidhive, Raffi Tamada ini orang yang selo ketika mau nulis tutorial :D, selain itu Vogella juga memiliki banyak tutorial yang enak buat dibaca. Untuk course saya menyarankan ikut yang dari google link, course ini sangat bagus sekali, dengan penjelasan lengkap dan materi yang saya rasa dari level entry sampai level medium hard
Selanjutnya gabung ke milis/groups/community, baik secara online maupun luring, google plus community adalah salah satu tempat yang sering saya kunjungi untuk update informasi terbaru mengenai android development, selain itu kaskus juga bisa (dikaskus lebih sering jawab pertanyaan daripada dapat informasi baru), lalu subreddit androiddev, dan GoogleGroup id-android

5. Version Control
Jangan lupa belajar juga version control, saat ini yang populer adalah git, buat apa version control ini ? gunanya untuk manajemen versi code kamu, kamu juga bisa menyimpan kode2 kamu itu ke repository semacam github.com maupun bitbucket.org. Jadi nanti kalo kamu punya project dan mau dibuat open source bisa kamu upload ke github dan bisa pula menjadi portofolio kamu.

6. Follow orang2 yang famous di android development
Selain stalking gebetan *eh gak ada salahnya juga kamu stalking akun2 famous dibidang android development, kalo saya lebih aktifnya di google plus, kenapa ? gak nemu aja yang aktif share hal2 bagus di twitter maupun facebook. Berikut beberapa listnya :
Taylor Ling : ini kokoh2 GoogleDeveloperExpert bagian UX untuk kawasan Asian Tenggara, doi sering bahas mengenai design apps.
Android Developers : akun resminya android developer di google plus, sering banget kasih tahu informasi paling update mengenai perkembangan androi.
Nick Butcher : Om Nick pudge Butcher ini salah satu developer nya google
Jake Wharton : Om Jake, bapak actionbar :v sejak jamannya actionbarsherlock udah famous.. :3 apalagi doi dan temen2 di square punya banyak library yang biasa saya pake, sebut saca Picasso, :3
and many more, silahkan mencari di community google plus Android Developer ya

https://pratamawijaya.com/blog/bagaimana-menjadi-seorang-android-developer
Apa Bedanya Computer Scientist, Programmer dan Developer?

Apa Bedanya Computer Scientist, Programmer dan Developer?

Computer Scientist, Programmer, dan Developer mungkin merupakan slot pekerjaan yang sedang marak saat ini. Tetapi kalau kita lihat, banyak sekali yang menyamaratakan pekerjaan tersebut dan hanya dipanggil dengan sebutan “orang IT”. Tentunya terkadang dengan imbalan yang juga disamaratakan menjadi “orang IT”. Nah berikut saya coba paparkan hasil pemikiran saya mengenai hal ini. Mengapa? Karena anda harus menghargai posisi dan kemampuan anda sendiri, sebelum anda mau dihargai oleh orang lain. So apakah anda seorang Computer Scientist, Programmer, atau Developer ? :D

Computer Scientist

Mereka melakukan “coding” (yap sedikit kejutan mungkin). “coding” yang mereka lakukan biasanya bukanlah “code” yang “cantik dan ciamik” bukan juga “code” yang bebas dari bug & error, atau bahkan “code” untuk sebuah produk, tapi lebih ke “coding” tester, coba-coba, dan eksperimental. Computer Scientist itu layaknya ahli matematika yang masuk ke dunia teknologi, mengimplementasikan ilmu mereka di bidang teknologi untuk membantu memberi solusi serta efisiensi dari sebuah produk IT.
Selain itu mereka tidak berurusan dengan hal-hal teknis yang diperlukan dalam membuat sebuah produk itu berjalan “sempurna”, mereka hanya perlu “membuktikan” bahwa “produk tersebut” BISA digunakan dan LAYAK digunakan. Biasanya pekerjaan utama mereka tidak jauh dari seputar “Riset”, dimana mereka dapat memberikan masukan untuk developer setelah memastikan sesuatu yang mereka teliti dapat berguna atau dapat menjadi fitur baru di sebuah produk.

Programmer

Programmer membuat “code” yang ciamik. Membuat code yang “bersih”, “rapih”, “mudah dipahami” dan yang paling penting adalah memastikan semuanya bebas dari error. TAPI bukan memastikan produk yang mereka buat dapat digunakan dan dapat dimplementasikan dengan modul lainnya. Programmer adalah spesialis di bidang “pembuatan” bukan hasil akhir ataupun perencanaan.
Mereka pastinya memiliki skill matematis layaknya Computer Scientist, tapi bukan menjadi fokus utama. Mereka memiliki skill menulis bahasa pemprograman, itulah yang menjadi fokus utama. Programmer dengan keahlian komunikasi dengan anggota tim merupakan nilai lebih, tapi seharusnya tidak ditekankan. Mengontrol kerja tim dan juga life cycle dari software process juga merupakan nilai tambah, tapi bukan sesuatu yang wajib dimiliki. Programmer haruslah menstimulasikan diri mereka masing-masing untuk terus mengasah kemampuan mereka. Misalnya dengan projek pribadi di tengah waktu reses mereka. Dan yap… waktu reses itu penting untuk programmer, supaya tidak menjadi “tumpul”.

Developer

Yap… developer itu juga melakukan “coding”, memastikan “code” yang di buat layak saji untuk sebuah produk, dan bebas dari error. Tetapi yang lebih penting adalah mereka bekerja untuk menyatukan dan mengatur “code” yang ada supaya dapat memenuhi requirement. Developer menganalisa requirement dan selanjutnya mengkonveriskannya menjadi design software, dan membagi tugas tersebut ke masing-masing programmer. Mereka juga menyediakan solusi teknis untuk sebuah fitur yang pastinya harus memenuhi requirement dari client.
Skill komunikasi dan team work sangat dibutuhkan untuk posisi ini. Skill perencanaan dan juga pengaturan waktu juga harus menjadi fokus utama bagi developer. Seorang developer tidak harus langsung terjun melakukan “coding” tapi harus pandai mengatur tim agar semua bisa melakukan “coding” secara terencana, efisien dan juga memenuhi requirement serta tenggat waktu yang ada. Developer harus bisa mencari solusi dari permasalahan yang dihadapai tim dalam menghadapi kemauan client. Bidang manajemen “code” juga menjadi fokus utama dari seorang developer, mereka harus memastikan “code” gabungan dari beberapa programmer dapat bekerja sama di satu produk. Developer dapat mengasah kemampuannya dengan cara mencoba berpikir “bagaimana membuat produk yang bisa dibilang “the next Facebook/Twitter?” “. Kira kira seperti itu :)
A programmer job is to code as per given design. A developer developes the software/module from understanding the requirement then design the solution code it and then test the same.
~
Pastinya peandangan saya ini tidaklah secara keseluruhan benar dan tepat menurut pembaca. Karena sebenarnya posisi di IT itu sangatlah luas. Bukan hanya tiga posisi ini saja. Tapi paling tidak posisi posisi ini merupakan posisi utama yang harus ada dan dipisahkan pekerjaannya. Kenapa? Supaya produk anda bisa lebih efisien dari segi perencanaan dan juga hasil akhir produk.
Nah jika anda punya pendapat lain ditunggu ya komentarnya :)

https://teknojurnal.com/apa-bedanya-computer-scientist-programmer-dan-developer/